Terbongkar Penjualan Daging Celeng Di Surabaya

Harga daging sapi yang terus melambung hingga kisaran 110 ribu sampai dengan 120 ribu memicu ulah nakal oknum yang ingin mengambil keuntungan. Salah satunya dengan jalan mengoplos daging sapi dengan daging celeng yang harganya terpaut cukup jauh. Bahkan di Surabaya pelaku nekat menjual daging celeng dengan mengatakan bahwa daging tersebut adalah daging sapi import.

Namun aksi ini akhirnya terbongkar juga. Seperti yang dikutip dari Detik - Penjualan daging celeng yang diaku daging sapi impor ini nyaris tak terendus. Tetangga hanya mengetahui jika rumah di Jalan Penjernihan 38 Wonokromo, itu menjual daging ayam.

"Kami tahunya jualan daging ayam, lapor ke pak RT juga jualnya daging ayam," kata salah satu tetangga yang enggan disebut namanya kepada detikcom, Jumat (26/6/2015).

Bahkan tetangga yang rumahnya dibatasi dua rumah lain itu mengaku tak kenal siapa yang menghuni rumah tersebut. Menurutnya, penghuni rumah itu jarang bergaul dan tak sering berinteraksi dengan tetangga.

Menurut tetangga lain, Eva, kegiatan di rumah yang disewa Arifin itu sering dilakukan malam hari. Eva tahu persis karena dia masih terjaga di tengah malam. "Saya ini kan susah tidur malam, makanya saya tahu kalau kegiatan rumah di sebelah rumah saya ini kebanyakan dilakukan malam hari," ujar Eva.

Eva juga mengaku tak tahu jika yang dijual adalah daging celeng. Eva hanya tahu jika tetangganya tersebut menjual daging sapi karena Eva sendiri pernah membeli dari situ.

"Biasanya saya membeli di pasar Pucang. Kebetulan hari itu ada selamatan dan saya butuh daging banyak, makanya saya membeli dari tetangga," lanjut Eva.

Eva saat itu membeli daging sapi sebanyak Rp 6 kg. Tanpa curiga, daging itu dimasak dan disajikan untuk selamatan. Namun Eva yakin yang diberikan oleh tetangganya untuk dirinya adalah daging sapi.

"Saya belinya Rp 86 per kg, kalau daging celeng kan lebih murah ya," kata Eva.

Eva yang juga mempunyai usaha warung makan di rumahnya itu juga pernah bersua dengan pemilik rumah tersebut. Eva mengenalnya sebagai pak Arif.

"Pak Arif pernah makan di sini. Dia cerita kalau punya penyakit dan disuruh agar tidak tidur malam-malam. Tetapi pak Arif bilang tidak bisa karena kerjaannya dilakukan malam hari," tandas Eva.

Sumber: news.detik.com

0 Response to "Terbongkar Penjualan Daging Celeng Di Surabaya"

Posting Komentar